Pages

  • Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Jelang Natal dan Tahun Baru, Sentra Industri Makanan Ringan Banjir Pesanan

Minggu, 23 Desember 2012 0 komentar

Klaten Proses produksi makanan ringan di salah satu Home Industri di Desa Gondangan Kecamatan Jogonalan Klaten, Minggu (23/12). (Foto: Iksan)

Klaten (SeMar.com) Menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun baru, menjadi berkah tersendiri bagi industri makanan ringan di Desa Gondangan Kecamatan Jogonalan, Klaten. Permintaan berbagai macam makanan ringan seperti krupuk, rambak, pangsit, karak, dan makanan kecil lainya mengalami peningkatan penjualan dan banjir pesanan dari luar kota. 
Omzet meningkat signifikan menjadi berkah yang tentunya tidak akan disia-siakan. Seperti dialami Sri Lestari, satu dari puluhan pemilik industri kecil makanan ringan di Desa Gondangan yang kewalahan memenuhi permintaan krupuk, pangsit dan makanan kecil lainya. 
Saat ditemui di kediaman sekaligus tempat produksi, Minggu (23/12). Diperoleh keterangan seminggu sebelum Hari Natal, usaha kecil miliknya mengalami banjir pesanan dari luar kota. 
“Ketika hari-hari biasa, industri saya memproduksi total rata-rata 4,5 kwintal  sekali produksi dengan omzet penjualan sekitar Tujuh jutaan Rupiah. Tetapi ketika pas menjelang hari raya total omzet penjualan setiap harinya bisa lebih dari Sepuluh Juta Rupiah,” ucap Sri Lestari sambil mengawasi proses produksi di kediamanya. 
“Hasil Produksi biasanya diambil sendiri oleh para pembeli dengan datang ke industri, selain itu dijual ke koperasi yang menaungi sentra industri makanan ringan dan sisanya dijual ke Jogja,” tutup Sri Lestari. (Iksan-D0209041)

Gelar Upacara untuk ‘Ibu’ di Indonesia

0 komentar





















Purworejo (SeMar.com) – Hari Ibu sebagai perayaan nasioal yang jatuh pada tanggal 22 Desember diperingati oleh masyarakat Indonesia dimana biasanya diisi dengan berbagai macam kegiatan, seperti lomba memakai kebaya, lomba memasak, lomba menyanyi, dan sebagainya.
Tidak semua instansi memperingati Hari Ibu dengan mengadakan suasana perlombaan yang meriah.  Salah satu kantor kecamatan di Purworejo, Kantor Kecamatan Bayan, memperingati Hari Ibu dengan menggelar kegiatan upacara bersama yang pimpin langsung oleh Camat Bayan, Suwarti Sukamto, sekaligus sebagai inspektur upacara pada hari Sabtu (22/12).
Pemandangan yang unik terlihat ketika semua petugas, yakni mulai dari komandan kompi, pembaca pancasila, dan pembaca UUD 1945 adalah para ibu PNS yang bekerja di Kantor Kecamatan Bayan. Semua petugas terlihat semangat ketika upacara berlangsung hingga selesai .
“Tentu saya sangat senang dan semangat menjadi komandan kompi karena belum tentu setahun sekali merasakan menjadi petugas upacara, dan tentunya di Hari Ibu ini upacara ini penuh dengan makna,” kata Kemisah, saat ditemui di rumahnya di Jl. Mustofa, Minggu (23/12).
Dalam pidato yang bertema “Peran Wanita”, Suwarti mengatakan bahwa peranan wanita di jaman sekarang ini tidak hanya sebagai seorang ibu dan istri saja tetapi juga sebagai wanita yang berjasa untuk negaranya agar tidak lebih dihargai oleh kaum pria.
Disisi lain, Suwarti mengatakan, “Memang tidak ada acara khusus, seperti lomba-lomba di Hari Ibu tahun ini karena peringatan Hari Ibu tidak harus dirayakan dengan perlombaan, yang lebih penting adalah bagaimana memaknainya agar para wanita/ibu di Indonesia lebih dihargai,” papar Suwarti di kediamannya, Minggu (23/12). (Inke Maris/D0209043)

Larangan Merokok, Belum Dapatkan Apresiasi Masyarakat

0 komentar























Purworejo (SeMar.com) – Sejak pertengahan tahun 2005 telah ditetapkan pelarangan merokok di area rumah sakit, termasuk RSUD Saras Husada. Meskipun telah ada papan larangan merokok, ternyata masih banyak pengunjung RSUD Saras Husada yang merokok di area rumah sakit. Tak jarang dari jajaran petugas medis RSUD, seperti direktur, dokter, dan perawat terpaksa sering ikut mengingatkan para perokok tersebut.
dr Juliance T Purba, ketua tim penanganan pelayanan publik RSUD Saras Husada, mengatakan, “pernah ada SMS yang masuk ke SMS pengaduan pelayanan publik yang dikelola Pemerintah Kabupaten Purworejo. Salah satu isi dari SMS tersebut mempertanyakan adanya pengunjung RSUD yang merokok,” ungkap Juliance ketika ditemui di rumah sakit, Sabtu (22/12).
Putri P. (25), salah satu perawat di RSUD Saras Husada, mengatakan, “Ya memang terkadang masih ada beberapa pengunjung yang melanggar aturan dilarang merokok, kadang saya sampai harus mengingatkan, tapi ya mungkin mereka belum tahu karena tidak memperhatikan papan larangan merokok,” katanya saat sedang berjaga, Minggu (23/12).
RSUD Saras Husada terletak di tengah kota di Jalan Jenderal Sudirman No. 60. Kecamatan Doplang, Purworejo. Awalnya rumah sakit ini bernama RSU Purworejo, tapi sejak 5 Oktober 2005 berubah menjadi RSUD Saras Husada Purworejo agar lebih spesifik. Larangan merokok di lingkungan rumah sakit merupakan aturan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku di seluruh rumah sakit di Indonesia.
Juliance menambahkan kalau saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan untuk menghadapi penilaian sertifikasi. Salah satu aspek yang dinilai adalah lingkungan rumah sakit yang bebas rokok. "Lha kalau masih banyak pengunjung yang merokok, ya nilai kita bisa berkurang," katanya. (Inke Maris/D0209043)

Libur Panjang, Jogja Macet

0 komentar


Kemacetan terjadi di jembatan APY. Banyak pengendara memilih untuk melalui jalur alternatif untuk menghindari kemacetan. (Foto: Kartika)


Yogya(SeMar.com) – Libur panjang yang bertepatan dengan perayaan Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 menyebabkan beberapa titik ruas jalan di Kota Yogyakarta mengalami kemacetan. Kendaraan yang melintas didominasi dengan plat dari luar kota.

Kemacetan yang memang sudah terjadi pada hari kerja, semakin bertambah parah pada libur panjang kali ini. Beberapa ruas jalan yang sering terjadi kemacetan adalah di Jalan Laksda Adisucipto, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Malioboro, dan kawasan Titik Nol.

Untuk menghindari kemacetan di beberapa ruas jalan tersebut, banyak pengendara yang memutuskan untuk melalui jalur alternatif. Namun di jalur alternatif juga masih terjadi kemacetan, karena lebar jalan alternatif yang dilalui tidak dapat menampung banyaknya kendaraan yang hendak melintas.
Yuda, salah satu pengendara sepeda motor yang juga memilih melewati jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan Laksda Adisucipto, Minggu (23/12). “Niatnya mau menghindari macet di depan Amplas (Ambarrukmo Plaza), eh malah kejebak di sini juga,” keluhnya. (Kartika-D0209047)

 
SeMar.com © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum